Selasa, 09 Juni 2015

Feature



Coba-Coba Berhadiah

            Coba-coba berhadiah, ungkapan tersebut sangat cocok untuk menggambarkan perjalanan karir seorang gadis berusia 20 tahun ini. Bagaimana tidak? Di awali dengan iseng-iseng melamar pekerjaan di radio-radio di Tanjungpinang, akhirnya ia diterima green radio yang berlokasi di Km. 9. Padahal gadis ini belum pernah punya pengalaman sama sekali dibidang penyiaran.
Pemilik nama lengkap Opi Eka Mirani ini akhirnya dapat bernafas lega. Pasalnya, ia telah mendapatkan pekerjaan yang ia impikan sejak dulu. “Itu sebenarnya secara gak sengaja sih ya, soalnya dulukan emang lagi cari kerja, sebenarnya, eh kebetulan emang suka denger radio gitu kan dari SMP sih, kayaknya jadi penyiar keren gitu ya, terus dapat kerja itu setelah lulus SMA tahun 2012 ada temen kasih tahu, eh di sini ada lowongan nih jadi penyiar mau coba gak? Ya udah kita langsung antar lamaran, kita audisi, Alhamdulillah keterima gitu kan, habis tu kita training dulu,” Ujar Opi penuh semangat saat ditemui di Pamedan, Senin (1/6).

Wawancara bersama Opi Eka Mirani di Lapangan Pamedan, Senin (1/6) 


Anak satu-satunya dari pasangan Suparmen dan Siti Solekhah ini mengawali karirnya dengan menjadi penyiar radio green fm. Ia dikenal dengan nama siaran Opi Magnolia. Gadis yang sekarang berhijab ini memang dari dulu menyukai dunia penyiaran. Hal ini ditambah lagi dengan kepiawaiannya dalam berbicara, maka jadilah ia seorang penyiar.
            Sebelum menjadi penyiar tetap di green radio, Opi harus melewati masa-masa pelatihan selama tiga Minggu. “Gak lama sih, sekitar cuman 3 minggu aja, kita tergantung kitanya gimana gitu selama training kalo misalnya mereka udah oke, boleh, kita langsung nyiar,” Ujarnya.
            Selama bekerja sebagai seorang penyiar, banyak sekali suka dan duka yang dihadapinya. satu di antaranya adalah banyak pendengar radio yang mengenalinya, bahkan hanya dengan mendengarkan suaranya saja. “Opi itu sosoknya periang, cocok banget kerja di penyiaran. Dia juga orangnya Rajin dan tepat waktu kalau datang siaran. Pas siaran juga selalu ceria, jadi banyak pendengar yang senang dengan siarannya Opi,” ujar Wija yang merupakan rekan kerja Opi di green radio.
            Selain bekerja sebagai penyiar radio, Opi juga memiliki pekerjaan lain. Ia bekerja di bagian keuangan salah satu PT yang ada di Tanjungpinang. Tak hanya itu saja, Opi juga bekerja sebagai Master of Ceremony (MC) dan menjadi badut untuk acara ulang tahun anak-anak. Pekerjaan-pekerjaan tersebut dijalaninya sekaligus. Namun, akhirnya ia mengundurkan diri dari PT. Tak lama kemudia ia pun juga mengundurkan diri dari green radio.
            “Soalnya dari awal saya nyiar, saya ada beberapa job lain gitu ya, saya MC juga kemudian sempet kerja di finance kemudian karna di finance ini cukup sibuk jadi saya vakum dari penyiaran, kemudian saya resign dari finance vakum sebulan juga sih, adanya cuman jadi MC dan badut ulang tahun aja,” jelas Opi saat ditanyai alasannya mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut.
            Meskipun demikian, Opi tak mau berlama-lama menganggur. Ia kemudian mencari pekerjaan ke berbagai tempat. Pada saat yang bersamaan, satu di antara temannya menawarkan pekerjaan di Bintan TV Tanjungpinang. Opi pun langsung mengantar surat lamaran pekerjaan tanpa pikir panjang lagi. Pekerjaan barunya ini mengharuskan ia selalu siap apabila mendapat panggilan.
            “Yah, tugas saya selain bagian pembukuan, saya juga sering ditugaskan untuk menjadi presenter program acara yang ada di Bintan TV. Awalnya emang susah jadi presenter. Soalnya kalo acaranya live, pas kita ngomong orang langsung memperhatikan. Sedangkan kalo lagi g gak live, kita harus tapping berkali-kali. Nah, inilah yang susahnya. Soalnya kita harus fokus ke satu kamera. Misalnya, pas kita ngomong sendiri orang itu ngeliatin, itu cukup sulit dan jujur dari awal saya emang berkali-kali ngulang, tapi lama-lama udah mulai terbiasa dan lancar,” tutur Opi menceritakan pengalamannya bekerja di Bintan TV.
            Meskipun bekerja, Opi tak pernah melupakan pendidikannya. Hal ini dibuktikan dengan terdaftarnya ia sebagai mahasiswa Manajemen Akuntansi semester 6 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tanjungpinang. Ia membagi waktunya sebaik mungkin agar tidak salah fokus. Kegigihannya ini pun diakui oleh teman kuliahnya. “Opi itu meskipun pagi sampai sore kerja di Bintan TV, terus kalo ada waktu senggang ia juga bekerja sebagai MC dan badut ulang tahun, kemudia dilanjutkan kuliah pada malam hari, tapi nilainya selalu bagus. Dia itu meski kadang kelihatan banget capeknya, tapi tetap semangat buat kuliah. Salut saya dengan semangatnya itu,” ujar Annisa teman kampus Opi.
            Opi mengatakan bahwa semua yang ia kerjakan ini untuk membantu orang tuanya. Meskipun lelah, tetapi setiap ia pulang ke rumah dan melihat orang tuanya, semangatnya muncul kembali. Meskipun ia anak semata wayang, hal ini tak membuatnya malas dan bermanja ria. Ia ingin mengubah kehidupan orang tuanya menjadi lebih baik. (Mega)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar