Jumat, 03 April 2015

Straight News



Kantor PLN Diamuk Warga

Tanjungpinang- Kantor PLN cabang Tanjungpinang di Jalan Bakar Batu diamuk masyarakat pada Senin (16/3) tepatnya pukul 10.00 WIB. Amukan warga ini disebabkan karena pemadaman listrik yang dilakukan pihak PLN sejak sebulan terakhir ini. Kekesalan masyarakat terhadap PLN ini diluapkan dengan cara melempari kantor dengan telur dan barang-barang lainnya. Tidak hanya itu, kantor PLN pun tidak luput dari coret-coretan masyarakat yang menggunakan spidol dan pilox dengan menuliskan kata-kata kasar.
            Aksi tersebut diikuti oleh LSM, Ormas, OKP, dan mahasiswa serta masyarakat Tanjuungpinang. Dalam aksi itu, beberapa pihak berorasi mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap kinerja PLN. Bahkan, Mahyuddin yang merupakan manajer umum PLN Tanjungpinang menjadi olok-olokan masyarakat.
            “ Kami kecewa dengan pemadaman yang terus-menerus ini, setiap hari pasti mati lampu. Pihak PLN tidak mikir apa ya, gara-gara mati lampu teru-menerus itu banyak alat-alat elektronik kami yang rusak,” Ujar Heri salah satu warga yang ikut aksi demo tersebut. 

Polisi ikut mengamankan kantor PLN cabang Tanjungpinang dari amukan warga

            Pihak PLN memberikan alasan bahwa pemadaman listrikyang terjadi dikarenakan banyak mesin yang rusak. Hal ini menjadikan pihak PLN harus melakukan pemadaman secara bergiliran agar mesin-mesin yang masih ada dapat mencukupi untuk disalurkan ke seluruh masyarakat di Tanjungpinang. Namun, masyarakat tidak menerima alasan tersebut. Mereka telah merasakan kesengsaraan akibat ulah PLN yang memadamkan listrik seenaknya tanpa kompromi.
            Pada demo tersebut, tampak Walikota Tanjungpinang Bapak Lis Darmansyah dan Gubernur Kepri Bapak H. M Sani juga turut berorasi menyampaikan kekecewaan mereka terhadap permasalahan listrik yang tidak pernah ada solusinya. “Sudah berulang kali saya katakan kepada pihak PLN agar tidak membeli mesin bekas, tetapi pihak PLN tetap tidak memperdulikannya,” ujar Lis saat menyampaikan orasi.
            Selain itu, H. M Sani juga mengatakan bahwa untuk mengatasi permasalahan ini, pihak PLN harus segera menyediakan genset baru. Sedangkan untuk jangka panjang ke depan, direncanakan untuk menambah daya listrik sebesar 9 MW untuk kawasan kantor pemerintahan di Dompak dan juga kawasan Tanjungpinang.
            Polisi juga ikut mengamankan aksi demo tersebut. Mereka berjaga-jaga agar tidak terjadi hal-hal di luar batas yang dilakukan oleh masyarakat pendemo. Sebab, pada aksi itu masyarakat sudah tidak dapat mengendalikan emosi mereka. 
Pintu kantor PLN hancur dilempari warga dengan alat-alat elektronik

            Akibat dari kejadian itu, kaca-kaca di kantor PLN menjadi pecah. Selain itu, dinding-dinding kantor juga penuh dengan coretan-coretan ungkapan kekesalan warga dengan menggunakan kata-kata yang kasar. Bahkan, Mahyuddin sempat diamankan dan dibawa ke kantor polisi agar terhindar dari amukan para pendemo. (Mega)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar