Selasa, 09 Juni 2015

Straight News



Peringati Hari Lingkungan Hidup, Warga Bersihkan Laut

            Tanjungpinang- Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kepulauan Riau mengadakan lomba band, lomba fashion show untuk tingkat TK, lomba berbalas pantun, dan lomba fotografi. lomba-lomba ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup se-dunia tahun 2015 ini. Kegiatan ini diawali dengan kegiatan bersih laut yang terletak pada empat titik lokasi yang berbeda, yaitu di Pulau Penyengat, Pelantar 2 KUD, Kelurahan Kampung Bugis serta Pantai Anjung Cahaya oleh masyarakat setempat. Kegiatan ini dilaksanakan di tepi laut Tanjungpinang, tepatnya di Anjung Cahaya pada Sabtu, (6/6).
            Selain pihak BLH, kegiatan ini juga melibatkan Badan SAR, Dinas Kebersihan Kota Tanjungpinang, Akademisi UMRAH, dan beberapa lembaga masyarakat yang ada di Tanjungpinang. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Gubernur Kepri yang diwakilkan dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kepri DR.H Syamsul Bahrum PH.D. Pada kesempatan itu, Syamsul Bahrum mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan dan mengajak para warga untuk terus melestarikan lingkungan hidup di Kepri ini. selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk merubah pola hidup yang dapat merusak lingkungan sekitar.
            “Di Kota Tanjungpinang ini, sudah jarang saya melihat lingkungan yang bersih. Semuanya sudah dipenuhi oleh sampah-sampah akibat aktivitas warga dan ketidakpedulian warga akan hal tersebut. Hal ini diperparah dengan penebangan hutan mangrove oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab. Oleh karena itu, saya mengharapkan agar Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Riau untuk terus meningkatkan pengawasannya terhadap pemeliharaan kelestarian lingkungan, khususnya di wilayah pesisir dan perairan laut,” ujar Syamsul pada kesempatan itu.
            Pada kesempatan itu pula, Kepala BLH Kepri Ir. Yerri Suparna menyampaikan laporan kegiatannya. Ia mengatakan bahwa pihak BLH akan terus mengalakkan kegiatan ini. hal ini bertujuan agar masyarakat terus termotivasi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, Yerri juga mengharapkan dukungan dari pemerintah agar kegiatan ini dapat terus dilaksanakan, meskipun bukan pada Hari Lingkungan Hidup se-dunia.
             Acara ini mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat. Hal ini terlihat dengan banyaknya warga yang hadir untuk ikut meramaikan acara ini. acara ini berlangsung hingga sore hari dengan menyuguhkan berbagai perlombaan yang diikuti oleh perwakilan sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat Kota Tanjungpinang.

Straight News



Cuaca Buruk, Harga Ikan Naik

Tanjungpinang- Harga ikan di pasar kian naik menjelang Ramadhan tahun ini. Kenaikan ini tidak terlepas dari faktor cuaca dan pengaruh suasana ramadhan. Gelombang laut yang tinggi menjelang musim angin utara menyebabkan sebagian nelayan takut turun ke laut. Hal ini juga ikut dialami oleh para penjual ikan di Pasar KUD, Jumat (5/6).
            “Nelayan tidak dapat menangkap ikan yang banyak dikarenakan cuaca yang tidak bagus. Oleh karena itulah persediaan ikan kian menipis. Hal itu juga yang menyebabkan harga ikan di pasaran menjadi langka dan mahal”, ujar Udin salah satu penjual ikan di pasar KUD Tanjungpinang.
            Harga ikan-ikan yang mengalami kenaikan yaitu ikan kerapu, tenggiri, selar, dan sotong. Harga ikan selar sekitar Rp 45.000,- per kilogram, tetapi saat ini Rp 50.000,-, ikan kerapu naik dari Rp 30.000 menjadi Rp55.000,- dan harga ikan tongkol biasanya Rp 20.000,- menjadi Rp 30.000,-
            Meskipun para pembeli mengeluhkan kenaikan harga ini, namun mereka tetap membelinya. “Yah, mau bagimana lagi, mau tidak mau ya dibeli. Biasanya sih saya beli sampe empat kilo untuk persediaan beberapa hari, tapi sekarang Cuma beli dua kilo aja”, ujar Yati salah satu pembeli ikan di pasar tersebut.
            Udin dan beberapa penjual ikan yang lain tidak tahu berapa lama kenaikan ini akan terus terjadi. Namun, untuk saat ini mereka harus menaikan harga agar tidak mengalami kerugian yang besar. (Mega)

Straight News



Tak Dapat Kupon Minyak, Bus UMRAH Tak Jalan   

            Tanjungpinang- Bus yang mengantarkan mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) kembali mengalami masalah. Masalah kali ini dikarenakan bus tidak mendapatkan kupon minyak dari pihak UMRAH. Hal tersebut menyebabkan mahasiswa harus menunggu lama dan terlantar di lapangan Pamedan, Kamis (4/6).
            “Kami udah tunggu dari jam 06.30 WIB tadi, tapi sampai jam 8 begini bus belum ada. Ya, mau gak maulah kami naik angkot ke pelantar 2, terus naik pompong,” ujar Fariz yang merupakan mahasiswa UMRAH.
            Keadaan ini membuat aktivitas perkuliahan menjadi terhambat. Banyak mahasiswa yang menggunaan bus menjadi terlambat. Bahkan, ada beberapa kelas di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tidak masuk kuliah. Namun, masih ada juga mahasiswa yang masuk kuliah dengan menggunakan alternatif lain seperti naik pompong.
            Sementara para supir bus dan koordinator lapangan berusaha untuk menyelesaikan permasalahan ini. Mereka menemui pihak UMRAH yang menaungi soal bus untuk segera menyelesaikan permasalahan ini. Mereka tidak akan menjalankan bus hingga mendapatkan kupon minyak.
            “Informasi mengenai keadaan bus ini sudah saya sampaikan ke beberapa mahasiswa, meski ada juga mahasiswa yang tidak tahu. Kami tidak bisa kasih tau secara pasti kapan bus akan kembali normal. Pokonya sampai kami mendapatkan kupon minyak, barulah bus ini dapat berjalan seperti biasa,” ujar Zal selaku koordinator lapangan. (Mega)

Feature



Coba-Coba Berhadiah

            Coba-coba berhadiah, ungkapan tersebut sangat cocok untuk menggambarkan perjalanan karir seorang gadis berusia 20 tahun ini. Bagaimana tidak? Di awali dengan iseng-iseng melamar pekerjaan di radio-radio di Tanjungpinang, akhirnya ia diterima green radio yang berlokasi di Km. 9. Padahal gadis ini belum pernah punya pengalaman sama sekali dibidang penyiaran.
Pemilik nama lengkap Opi Eka Mirani ini akhirnya dapat bernafas lega. Pasalnya, ia telah mendapatkan pekerjaan yang ia impikan sejak dulu. “Itu sebenarnya secara gak sengaja sih ya, soalnya dulukan emang lagi cari kerja, sebenarnya, eh kebetulan emang suka denger radio gitu kan dari SMP sih, kayaknya jadi penyiar keren gitu ya, terus dapat kerja itu setelah lulus SMA tahun 2012 ada temen kasih tahu, eh di sini ada lowongan nih jadi penyiar mau coba gak? Ya udah kita langsung antar lamaran, kita audisi, Alhamdulillah keterima gitu kan, habis tu kita training dulu,” Ujar Opi penuh semangat saat ditemui di Pamedan, Senin (1/6).

Wawancara bersama Opi Eka Mirani di Lapangan Pamedan, Senin (1/6) 


Anak satu-satunya dari pasangan Suparmen dan Siti Solekhah ini mengawali karirnya dengan menjadi penyiar radio green fm. Ia dikenal dengan nama siaran Opi Magnolia. Gadis yang sekarang berhijab ini memang dari dulu menyukai dunia penyiaran. Hal ini ditambah lagi dengan kepiawaiannya dalam berbicara, maka jadilah ia seorang penyiar.
            Sebelum menjadi penyiar tetap di green radio, Opi harus melewati masa-masa pelatihan selama tiga Minggu. “Gak lama sih, sekitar cuman 3 minggu aja, kita tergantung kitanya gimana gitu selama training kalo misalnya mereka udah oke, boleh, kita langsung nyiar,” Ujarnya.
            Selama bekerja sebagai seorang penyiar, banyak sekali suka dan duka yang dihadapinya. satu di antaranya adalah banyak pendengar radio yang mengenalinya, bahkan hanya dengan mendengarkan suaranya saja. “Opi itu sosoknya periang, cocok banget kerja di penyiaran. Dia juga orangnya Rajin dan tepat waktu kalau datang siaran. Pas siaran juga selalu ceria, jadi banyak pendengar yang senang dengan siarannya Opi,” ujar Wija yang merupakan rekan kerja Opi di green radio.
            Selain bekerja sebagai penyiar radio, Opi juga memiliki pekerjaan lain. Ia bekerja di bagian keuangan salah satu PT yang ada di Tanjungpinang. Tak hanya itu saja, Opi juga bekerja sebagai Master of Ceremony (MC) dan menjadi badut untuk acara ulang tahun anak-anak. Pekerjaan-pekerjaan tersebut dijalaninya sekaligus. Namun, akhirnya ia mengundurkan diri dari PT. Tak lama kemudia ia pun juga mengundurkan diri dari green radio.
            “Soalnya dari awal saya nyiar, saya ada beberapa job lain gitu ya, saya MC juga kemudian sempet kerja di finance kemudian karna di finance ini cukup sibuk jadi saya vakum dari penyiaran, kemudian saya resign dari finance vakum sebulan juga sih, adanya cuman jadi MC dan badut ulang tahun aja,” jelas Opi saat ditanyai alasannya mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut.
            Meskipun demikian, Opi tak mau berlama-lama menganggur. Ia kemudian mencari pekerjaan ke berbagai tempat. Pada saat yang bersamaan, satu di antara temannya menawarkan pekerjaan di Bintan TV Tanjungpinang. Opi pun langsung mengantar surat lamaran pekerjaan tanpa pikir panjang lagi. Pekerjaan barunya ini mengharuskan ia selalu siap apabila mendapat panggilan.
            “Yah, tugas saya selain bagian pembukuan, saya juga sering ditugaskan untuk menjadi presenter program acara yang ada di Bintan TV. Awalnya emang susah jadi presenter. Soalnya kalo acaranya live, pas kita ngomong orang langsung memperhatikan. Sedangkan kalo lagi g gak live, kita harus tapping berkali-kali. Nah, inilah yang susahnya. Soalnya kita harus fokus ke satu kamera. Misalnya, pas kita ngomong sendiri orang itu ngeliatin, itu cukup sulit dan jujur dari awal saya emang berkali-kali ngulang, tapi lama-lama udah mulai terbiasa dan lancar,” tutur Opi menceritakan pengalamannya bekerja di Bintan TV.
            Meskipun bekerja, Opi tak pernah melupakan pendidikannya. Hal ini dibuktikan dengan terdaftarnya ia sebagai mahasiswa Manajemen Akuntansi semester 6 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tanjungpinang. Ia membagi waktunya sebaik mungkin agar tidak salah fokus. Kegigihannya ini pun diakui oleh teman kuliahnya. “Opi itu meskipun pagi sampai sore kerja di Bintan TV, terus kalo ada waktu senggang ia juga bekerja sebagai MC dan badut ulang tahun, kemudia dilanjutkan kuliah pada malam hari, tapi nilainya selalu bagus. Dia itu meski kadang kelihatan banget capeknya, tapi tetap semangat buat kuliah. Salut saya dengan semangatnya itu,” ujar Annisa teman kampus Opi.
            Opi mengatakan bahwa semua yang ia kerjakan ini untuk membantu orang tuanya. Meskipun lelah, tetapi setiap ia pulang ke rumah dan melihat orang tuanya, semangatnya muncul kembali. Meskipun ia anak semata wayang, hal ini tak membuatnya malas dan bermanja ria. Ia ingin mengubah kehidupan orang tuanya menjadi lebih baik. (Mega)